Jun 10, 2005
Baterai Nuklir, kuat sampai 12 tahun!
Baterai baru dengan basis peluruhan radioaktif material nuklir telah dikembangkan lebih jauh menjadi 10 kali lebih kuat dari prototipe-nya. Baterai sakti ini bisa tahan sampai 12 tahun tanpa melakukan doping (charging) sama sekali.
Ketahanan baterai ini memungkinkannya digunakan sebagai sumber energi bagi peralatan-peralatan yang penggunaannya dalam waktu lama tanpa pengisian seperti peralatan yang ditanam dalam tubuh (jantung buatan, paru-paru buatan dan lain-lain) atau juga sebagai sumber energi pesawat ruang angkasa dan peralatan selam laut dalam.
Dalam jangka waktu tak lama lagi, mungkin kita akan menemukan peralatan sensor ataupun peralatan kecil dirumah kita yang telah menggunakan baterai sakti ini. "Berbagai peralatan tidak akan lagi memerlukan penggantian baterai yang cukup merepotkan abgi penggunanya" kata Philippe Fauchet, electrical engineer dari University of Rochester. Pengembangan baterai ini dilakukan University of Rochester dengan pendanaan yang berasal dari National Science Foundation dan telah dipatenkan oleh BetaBatt Inc.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Teknologi baterai sakti ini disebut juga betavoltaics. Teknologi ini menggunakan lapisan silikon untuk menangkap elektron yang dipancarkan oleh gas radioaktif seperti tritium. Mekanismenya mirip dengan solar sel yang mengubah cahaya matahari menjadi listrik.
Sampai sekarang betavoltaics masih belum dapat mencapai efisiensi sebagaimana dicapai oleh solar sel. Sebabnya sederhana: Ketika gas meluruh, elektron-elektron-nya terpancar ke segala arah dan sebagian besarnya hilang tanpa termanfaatkan.
Menurut Fauchet, "Selama 50 tahun, para peneliti telah melakukan penelitian untuk merubah peluruhan material nuklir menjadi energi yang berguna, tetapi efisiensinya selalu rendah. Kami telah menemukan suatu cara untuk membuat interaksi pengubahan tersebut menjadi lebih efisien, dan kami berharap penemuan ini akan membawa pada penemuan baterai jenis baru yang dapat mengeluarkan energi selama bertahun-tahun."
Tim yang dipimpin Fauchet menggunakan permukaan silikon datar, dimana elektron-elektron ditangkap dan diubah menjadi listrik, dan mengubah permukaan silikon menjadi tiga dimensi dengan menambahkan "deep pit".
MAsing-masing pit memiliki lebar satu mikron dan terdapat sekitar 40 deep.
Tritium adalah bentuk radioaktif dari Hidrogen. Dicampur dengan zat kimia yang dapat memancarkan cahaya, biasa digunakan untuk tanda keluar (yang bersinar tanpa listrik) di gedung-gedung.
"Teknologi ini sangat aman dan dapat ditanam dalam tubuh," kata Fauchet. "Partikel berenergi yang dipancarkan oleh Tritium tidak membahayakan tubuh."
"Tritium hanya memancarkan energi rendah yang dapat tertahan oleh material sangat tipis seperti selembar kertas," kata Gadeken dari BetaBatt. "BAterai akan dibungkus dengan metallic BetaBattery yang akan menghalangi pancaran sinar radioaktif seperti baterai umumnya yang aman tanpa adanya kebocoran zat kimia-nya."
Masih Perlu Perbaikan
Proses manufaktur baterai sakti ini sesuai standar industri pembuatan semikonduktor, sehingga tidak diperlukan teknologi produksi baru untuk membuatnya hinga beredar dipasaran. "Harap bersabar sekitar dua tahun lagi sebelum anda menemukannya di rak-rak supermarket di Amerika", kata Fauchet.Tim-nya saat ini sedang mencoba memperbaiki proses manufaktur sehingga mencapai efisiensi yang jauh lebih baik dari saat ini.
yah....kita tunggu saja si-Fauchet dan tim-nya menyediakan baterai sakti ini.
:)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment