Dec 18, 2010

Nipah Membawa Berkah




  
Rokan Hilir miliki potensi Nipah yang melimpah
doc Ditren
energiterbarukan.net - Rokan Hilir. Bagi Sopyan Hadi, Kepala Bidang UED – Teknologi Tepat Guna Badan Pemberdayaan Masyarakat, Kabupaten Rokan Hilir, Nipah adalah tanaman yang membawa berkah bagi masyarakat Rokan Hilir. Walaupun saat ini pemanfaatan Nipah untuk aktifitas produktif masyarakat masih dalam tahap awal, hal ini tidak mengurangi optimismenya. Pasalnya, potensi hutan Nipah puluhan ribu hektar tersebar sepanjang garis pantai Kabupaten Rokan Hilir siap untuk dikembangkan sebagai penghasil nira untuk bahan bakar bioethanol.
 
Sopyan Hadi (tengah) ditengah hutan Nipah
doc Ditren
Kerja keras yang dirintisnya beberapa tahun lalu, kini telah menampakkan hasilnya walau masih tahap awal. Dari utak-atik hasil pembelajaran otodidak dan konsultasi dengan berbagai pihak, kini Bapermas telah berhasil mengembangakn teknologi tepat guna untuk memproduksi bioethanol dari nira Nipah dan menjadi pelopor pemanfaatan Nipah untuk menghasilkan bioethanol. Energiterbarukan.net belum lama mengunjungi lokasi hutan Nipah dan instalasi peralatan penghasil bioethanol yang dikembangkannya. Terlihat cukup sederhana, namun jangan salah, unit distilasinya mampu menghasilkan bioethanol hingga mendekati 100%. Dengan kadar setinggi itu, bioethanol dari nira Nipah yang dihasilkan dapat dicampur langsung dengan bensin untuk bahan bakar kendaraan atau genset.
Peralatan produksi BBN Bioethanol dari Nipah milik Stasiun Riset Lapangan Biofuel Nipah Bapermas Rokan Hilir
doc Ditren
Tahun ini, Sopyan semakin optimis bioethanol dari Nipah dapat diproduksi lebih banyak dan dapat disosialisasikan pemanfaatannya untuk masyarakat khususnya di Rokan Hilir. Pasalnya, melalui kegiatan Desa Mandiri Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) tengah membangun pabrik bioethanol dengan kapasitas 400 liter p er hari. Lokasi pabrik bersebelahan dengan lokasi riset lapangan bioethanol Nipah milik Bapermas Rokan Hilir. Kondisi tanah rawa yang labil ternyata tidak mudah untuk mendirikan bangunan permanen sehingga pondasi dan lantai bangunan perlu diberi tiang pancang dari kayu yang cukup banyak untuk menopang bangunan pabrik.
  
Malai Nipah siap panen (kiri) Teknik memanen nira Nipah (kanan)
doc Ditren
 
Satu malai bunga Nipah mampu memproduksi sekitar 3 liter per hari nira dengan kadar gula sekitar 12 – 18 brix. Panen dilakukan dua kali sehari pada pagi hari dan sore hari. Setiap malai dapat dipanen terus menerus selama sekitar 20 hari. Setiap rumpun pohon Nipah mampu menghasilkan sekitar hingga 4 malai pada waktu bersamaan. Dengan kapasitas 400 liter per hari, faktor konversi konservastif 1:10 (yang berarti 1 liter alkohol dihasilkan dari 10 liter nira Nipah) maka diperlukan sekitar 4000 liter nira Nipah per harinya. Sehingga diperlukan sekitar 350 rumpun Nipah yang harus dipanen setiap hari.
Untuk mendukung ketersediaan nira Nipah sebagai bahan baku bioethanol, Bapermas menganggarkan sedikitnya Rp. 50 juta rupiah pada tahun 2010 untuk menstimulasi pemuda-pemuda sekitar lokasi yang notabene banyak diantaranya putus sekolah dan menganggur untuk memproduksi nira Nipah.
Selama ini, masyarakat Rokan hilir masih asing dengan pemanfaatan Nipah sehingga perlu sosialisasi dan stimulasi dari Pemerintah untuk memasyarakatkan pemanfaatan Nipah. Namun diharapkan dengan stimulus kepastian pembelian nira Nipah oleh Pemda (Stasiun Riset Lapangan Biofuel Nipah), warga mulai mencoba memanen nira Nipah.
Hutan Nipah yang tersebar hampir sepanjang pantai Rokan Hilir tentunya menjadi potensi yang cukup besar bagi penyediaan bahan bakar nabati maupun penyerapan tenaga kerja setempat. Impian Sopyan, suatu hari Nipah akan membawa berkah bagi masyarakat Rokan Hilir. Aw.
Ditulis oleh: Awang Riyadi